Langsing Berdaya Besar  

Meski lebih fokus ke komputasi mobile, ultrabook yang satu ini dipersiapkan setangguh mungkin untuk beragam aktivitas.

Ambisi pabrikan Intel untuk “memaksa” produsen laptop memunculkan ultrabook setipis dan seringan mungkin tampaknya cukup berhasil. Ini dibuktikan dengan kemunculan jajaran ultrabook yang terkesan saling berlomba menghadirkan produk kurus yang hemat energi namun tetap menawarkan kinerja yang lumayan.

Toshiba pun tak mau ketinggalan merilis ultrabook yang diposisikan sebagai perangkat komputasi bisnis yang bergaya lewat seri Portege Z830 ini. Inilah ultrabook teringan untuk saat ini (dengan bobot 1,12 kg) dan juga sangat tipis dengan bagian tertebal hanya 8,3 mm. “Kurusnya” Z830 mengingatkan kita pada MacBook Air dan juga Asus Zenbook yang lebih dulu hadir.

Demikian rampingnya Z830 membuat ultrabook ini terlihat ringkih. Cukup cemas juga kami saat produk ini terguncang atau dibuka dengan cara agak keras. Untuk itulah Toshiba menerapkan penggunaan material magnesium-alloy yang terbilang kuat untuk bagian luarnya. Ini masih ditambah dengan penggunaan struktur rangka “sarang lebah” sebagai kuda-kuda. Struktur ini mampu menyebar efek getaran dari luar. Perangkat penyimpan datanya menggunakan SSD (berkapasitas 128 GB) yang relatif lebih tahan guncangan keras dibandingkan harddisk konvensional (meskipun ini membuat harga ultrabook menjadi lebih mahal).

Varian Z830 muncul dalam pilihan prosesor Core i5 dan Core i7. Kami sendiri mencoba produk berbasis Core i7. Core i7-2677M (inti ganda) di Z830 merupakan prosesor seri hemat daya (ULV – Utra Low Voltage) berkecepatan 1,8 GHz yang terbilang kelas atas untuk ultrabook (namun tetap hemat energy, dengan TDP maksimal sekitar 17 watt). Dengan kombinasi RAM DDR3 hingga 6 GB, tentunya spesifikasi Z830 ini terbilang tinggi. Sayangnya, segmen grafisnya masih mengandalkan Intel HD3000 yang tidak kencang (untuk keperluan gaming 3D).

Membawa Portege Z830 ke mana saja memang menyenangkan karena amat ringan. Aktivitas komputasi standar seperti mengetik dokumen, menjelajahi Internet, dan menjalankan multimedia ringan juga terbilang lancar. Toshiba pun menambahkan feature penting seperti Trusted Platform Module (TPM) untuk melindungi data di harddisk plus akses sekuriti via fingerprint dan face recognition. Tampak jelas ultrabook ini ditujukan bagi pengguna bisnis.

****

Kami cukup terkesan dengan kemampuan Z830 yang bisa melakukan start up cepat dalam waktu sekitar 20 detik saja. Meskipun “kurus”, kemampuan audionya terbilang kuat berkat teknologi MaxxAudio yang dipakainya. Dengan kelebihan pada desain, fasilitas, dan kemampuan seperti inilah Portege Z830 menjadi ultrabook yang bagus meskipun harus ditebus dengan harga yang tidak murah.

Hasil Pengujian

Perbandingan Z830 dengan Asus Zenbook UX31 dengan i5-2557M 1,7 GHz menunjukkan sedikit perbedaan. Karena benchmarking tahun ini memakai standar baru (update), tidak semua skor bisa dipaparkan seimbang. Namun begitu, secara rata-rata, Portege Z830 terbilang merupakan ultrabook yang mantap. Namun jika ingin lebih lama dipakai sebaiknya aktifkan opsi “Eco” yang lebih hemat energi.

Spesifikasi

* Toshiba Singapore, (021) 522-3880; Minggu pertama Februari 2012

Kipas Tersembunyi Meski memakai prosesor ULV yang tidak panas, Toshiba tetap menambahkan kipas mini untuk membantu sistem pendinginan Portege Z830.

.

Mode Ekonomis Ingin memakai ultrabook lebih lama? Tekan saja tombol Eco didekat tombol Power On/Off. Anda juga bisa melihat berapa konsumsi daya yang dipakai saat metode ini diaktifkan/dimatikan.

Plus     : Desain ramping dan sangat ringan; ada dukungan sekuriti; USB 3.0; dukungan aplikasi beragam.

Minus : Kinerja baik; tanpa optical drive; harga tinggi.

Skor Penilaian
- Kinerja             : 4,1
- Fasilitas           : 4
- Penggunaan    : 4,5
- Harga              : 1,5
- Skor total         : 3,63

Foto: Dok. Toshiba

Source : Info Komputer